Inna lillah! Keji, ISIS menyembelih Mujahid Jabhah Islamiyah

SURIAH (Arrahmah.com) – Addurar As-Syamiyah melaporkan Abu Al-Miqdam telah syahid, in syaa Allah, hari ini. Ia adalah komandan Brigade Artileri dan Roket Harakah Ahrarus Syam Al-Islamiyah yang bernaung di bawah Jabhah Islamiyah. Ia dibunuh dengan cara yang sangat keji, yakni disembelih oleh tentara Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS).

Sumber terpercaya Addurar menyebutkan bahwa Abu Al-Miqdam yang dikenal dengan nama “Sang Pemburu Tank” sedang dalam perjalanan pulang dari Qalamoun Timur menuju Idlib, kemudian sekelompok pasukan ISIS menyergapnya di pedesaan Hammah Selatan.
Tentara ISIS mengeksekusi Abu Al-Miqdam dengan cara keji.

Tentara ISIS mengeksekusi Abu Al-Miqdam dengan cara keji.

Abu Al-Miqdam pernah ikut serta bertempur dalam penaklukan Gudang Senjata 559, ia di sana berhasil menghancurkan 4 tank musuh dan membunuh 23 penjaga.

Abu Al-Miqdam adalah salah satu pejuang Harakah Ahrar As-Syam Al-Islamiyah yang paling menonjol. Beberapa bulan yang lalu, ia memenuhi panggilan untuk membantu teman-temannya dalam pertempuran di Qalamoun Barat dan daerah Sahel. Di sana ia berhasil meluluhlantakkan banyak sekali tank tentara rezim Assad.

Kini ia telah menjemput cita-citanya untuk syahid fi sabilillah. Ia telah syahid, in syaa Allah,di tangan kotor tentara ISIS. Sungguh kejadian ini kembali mambakar hati para muwahidun karena yang membunuhnya adalah mereka yang menyebut diri mereka sendiri sebagai penegak Negara Islam (ISIS).
Abu Al-Miqdam sedang dalam suatu pertempuran, beliau sedang menarget tank tentara Assad.

Abu Al-Miqdam sedang dalam suatu pertempuran, beliau sedang menarget tank tentara Assad.

Selain penyembelihan keji terhadap Mujahid Jabhah Islamiyah ini, telah dilaporkan pula operasi bengis jamaah ISIS lainnya pada Jum’at (16/5) kemarin, di mana bom bunuh diri ISIS di Syakhil membunuh 15 orang, termasuk di antaranya ialah anak-anak, wanita, dan masyarakat sipil.

Ya Allah balaslah kezhaliman para penjahat ini.

Singkaplah hakikat keburukan mereka di hadapan umat.

Dan terimalah para syuhada’ kami disisiMu.

eramuslim.com–Pertemuan umat Budha dalam sebuah konferensi baru-baru ini  di Arakan , di kota Kyaukphyu Township , Myanmar. Beberapa  politisi Buddha , biarawan dan tokoh masyarakat telah menyerukan pembentukan sebuah ” Laskar Pertahanan Nasional Arakan ” yang bertujuan untuk melindungi warga Budha dari kemungkinan serangan pembalasan dari   minoritas Muslim .

” Keputusan ini keluar berdasarkan  analisa kami terhadap situasi saat ini , ” ujar Nyi Nyi Maung , seorang juru bicara dari  Konferensi Nasional Arakan, seperti dikutip oleh situs berita The Irrawaddy pada tanggal 3 Mei .

Konferensi kontroversial ini bahkan dihadiri pula oleh anggota Parlemen Shwe Mann dan Menteri  Aung Min , yang biasanya mereka ditugaskan mengadakan pembicaraan damai dengan kelompok etnis bersenjata .

Milisi Budha yang berbuat kejahatan , umat Budha yang ketakutan , Padahal yang teraniaya adalah Muslim Rohingya yang alami  beberapa episode kekerasan yang dipimpin oleh milisi Buddha sepanjang dua tahun terakhir .

Bahkan serangan terbaru telah didokumentasikan oleh perwakilan PBB urusan  kemanusiaan  tentang adanya pembantaian sedikitnya 48 Muslim Rohingya , sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak , yang terjadi di bagian barat negara bagian Rakhine di Burma .

Media resmi dan Departemen Penerangan Myanmar membantah laporan tersebut.

Namun , sebuah LSM yang berbasis di Thailand , Proyek Arakan , mengatakan telah menerima bukti dan beberapa laporan bahwa puluhan Muslim Rohingya tewas oleh pasukan keamanan dan Arakan Buddha .  @adimalik

FBI: Orang Amerika yang Pergi Perang ke Suriah Bertambah

Hidayatullah.com—Arus orang-orang asing yang datang ke Suriah untuk mengikuti perang di negara itu bertambah dalam beberapa bulan terakhir, di mana orang-orang Amerika juga ikut bergabung dalam perang sipil itu bersama ribuan orang lainnya dari Eropa, kata direktur intelijen domestik Amerika Serikat.

Berbicara hari Jumat (2/5/2014) dalam konferensi pers di markas FBI, James Comey mengatakan bahwa dia bertekad untuk mencegah terjadinya skenario seperti serangan 9/11 di luar Suriah, seiring dengan semakin banyaknya orang asing yang ikut berperang dalam konflik di Suriah.

Comey membandingkan perang sipil di Suriah dengan perang di Afghanistan pada tahun 1980an dan 1990an, yang katanya, para petarung asing di Afghanistan membentuk Al-Qaida dan mengumumkan perang melawan Amerika Serikat sehingga menimbulkan serangan di New York, lansir Aljazeera.

Pimpinan FBI itu mengatakan, orang Amerika yang telah pergi ke Suriah atau berusaha untuk pergi ke sana jumlahnya bertambah beberapa puluh sejak awal tahun ini. Dan ada juga orang-orang Amerika di Suriah yang berusaha mengajak orang lain untuk bergabung bersama mereka.

Comey memperkirakan pada suatu hari nanti akan terbentuk semacam diaspora terdiri dari orang-orang Amerika yang ikut perang di Suriah.

Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa beranggapan orang-orang yang pergi ke Suriah untuk berperang nantinya akan kembali pulang dengan membawa paham radikal. @adimalik